Nasib Vanya Shumaila Bocah 5 Tahun Yang Dianiaya Bapak Tirinya di Pondok Cabe

    Nasib Vanya Shumaila Bocah 5 Tahun Yang Dianiaya Bapak Tirinya di Pondok Cabe

    TANGSEL - Kehidupan memang tidak selalu berjalan mulus, selalu saja ada goncangan dalam keluarga. Begitu pula yang terjadi pada keluarga Ratih Mulyanti dimana ia menikah dengan Raka Wiriang dan menjadi ayah sambung bagi anak perempuan nya yang bernama Vanya Shumaila (5).

    Seiring berjalannya waktu tabiat sang suami Raka mulai menunjukan sikap yang ringan tangan kepada anaknya. Vanya yang notabene masih usia 5 tahun menjadi sasaran kemarahan raka bila terjadi perdebatan dalam bahtera rumah tangga Ratih dan Raka.

    Puncaknya Rabu, (27/09/2023) pagi pukul 07:00 Wib Raka menganiaya Vanya dimama seharusnya ia yang melindungi Vanya, malah ia yang sering menganiaya anak sambungnya itu.  

    Pagi itu Raka memukul Vanya berkali kali hingga mulut Vanya menderita luka lebam, pasalnya hanya sepele. Saat Raka dan Vanya kewarung,

    Vanya kecil hendak pipis (istilah bahasa anak anak) dan langsung pulang kerumah tanpa pamit dengan ayah sambungnya Raka. Tak elak lagi karena merasa tidak dihargai pulang begitu saja tanpa pamit, tak ayal Vanya pun menjadi bulan bulanan Raka yang entah apa yang ada dipikiran ayah satu ini.

    Dengan kekuatan manusia dewasa ia pun memukul Vanya hingga bibir sang gadis mungil ini menderita luka lebam, dahi tanda merah karena ditarik paksa oleh raka yang saat itu Vanya kecil hanya bisa pasrah dirinya dipukul habis habisan oleh ayah biadab ini.

    Saat awak media ke kediaman Vanya di jalan pondok cabe VI Rt 06 Rw 11 Kelurahan Pondok Cabe Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan Banten nampak Vanya kecil dengan kondisi sangat lemah namun dibibirnya masih terlihat bekas pukulan sang ayah sambungnya. Sangat terlihat saat itu oleh awak media penderitaan yang dirasakan oleh Vanya kecil penerus bangsa ini.

    Ratih ibu kandung dari Vanya kecil saat wawancara dengan awak media mengatakan bahwa ia sudah tidak tahan lagi, karena kerap Raka suaminya karena masalah sepele Vanya kecil selalu dipukul habis habisan, bahkan pernah dengan nada mèngancam Vanya kecil hendak dibunuh jika masih tidak nurut dengan Raka ujar Ratih dengan raut kebingungan saat itu. 

    Namun tidak lebih dari 1x24 jam Raka ayah biadab ini pun langsung di amankan oleh jajaran polsek pamulang dirumah orangtuanya dikemiri pondok cabe karena tindakannya yang telah menganiaya Vanya hingga banyak luka lebam diwajahnya.

    Ratih asal Purwokerto yang saat ini sangat kebingungan karena di sini ia tidak ada sanak saudara sama sama sekali sangat membutuhkan pekerjaan guna menyambung hidup  dengan kedua anaknya yang masih kecil. 

    Realita hidup yang dialami Vanya dan Ratih mungkin masih banyak lagi diluar sana. Peran penuh pemerintah sangat diperlukan oleh keluarga kecil Ratih dan vanya, dimana kondisi seperti ini Vanya layak di bantu pemerintah dalam hal trauma, masa depan pendidikan dan lain lainnya dimana mungkin Vanya Kecil adalah Penerus Bangsa diantara layaknya anak anak kecil yang lain dimana nasibnya jauh lebih baik dari Vanya kecil dimana anak seusia dia harus mendapatkan pukulan pukulan yang ia sendiri sudah pasrah menerimanya karena ketidak mampuan dirinya tuk menghindar apalagi melawan.

    Ratih berharap agar suaminya tidak dilepaskan dengan alasan apapun, karena ia ingin damai tenang dalam hidup. Beberapa media online yang memantau kasus ini sangat berharap agar pelaku di kenakan hukuman yang seberat beratnya.  Serta P2TP2A kota tangerang selatan ikut turut serta dalam masa depan Vanya. (***)

    tangsel
    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Hj Tini Indrayanthi Gagas Perdayakan Anak...

    Artikel Berikutnya

    Ketua Kadin Tangsel Hadiri Perayaan HUT...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    UIN Syarif Hidayatullah Gelar Kegiatan Workshop Pengolahan Sampah Bernilai Ekonomis
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan

    Ikuti Kami